|
|
|
|
|
|
|
|
SALAM Stembase |
|
Sorry. Under Construction |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Balasan Bersedekah |
Senin, 18-Feb-2008 [ dibaca : 14 kali ] |
|
Imam Ibnu Abu Dunya meriwayatkan, ''Ada seorang lelaki tidur, lalu bermimpi bertemu dengan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dalam mimpi itu Rasulullah bersabda, 'Pergilah ke tempat orang Majusi yang tinggal di Baghdad, katakan kepadanya, 'Doamu telah dikabulkan'.
Pagi harinya lelaki itu berkata dalam hati, 'Bagaimana aku pergi ke tempat orang Majusi itu?'
Malam berikutnya lelaki tersebut tidur lagi dan bermimpi seperti yang pertama. Kemudian, dia mimpi seperti itu juga pada malam ketiga.
Pagi harinya dia menuju Baghdad untuk menemui orang Majusi itu. Ternyata kekayaannya berlimpah dan kaya-raya. Lelaki tersebut masuk ke rumah Majusi, mengucapkan salam, lalu duduk.
Orang Majusi itu bertanya, 'Apakah ada keperluan denganku?'
Lelaki tersebut menjawab, 'Ya'.
Lelaki Majusi bertanya, 'Silahkan diungkapkan!'
Lelaki itu menjawab, 'Nanti jika telah sepi'. Kemudian, orang-orang pun pulang, kecuali beberapa karibnya.
Lelaki yang bermimpi berkata, 'Mereka juga harus meninggalkan tempat ini'.Lalu mereka pulang.
Majusi i tu berkata, 'Sekarang katakan apa keperluanmu' .
Lelaki itu menjawab, 'Aku adalah utusan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk menemuimu, beliau berpesan untuk mengatakan, 'Doamu telah dikabulkan'.
Dia bertanya, 'Apakah kamu mengenal siapa aku?'
Aku jawab, 'Ya'.
Dia mengatakan, 'Aku ini orang yang tidak mempercayai Islam dan tidak membenarkan ajaran yang dibawa Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam".
Lelaki yang menyampaikan pesan berkata, 'Demikianlah yang diberitahukan Rasulullah kepadaku, tetapi beliau mengutusku untuk menemuimu'.
Majusi itu bertanya, 'Kamu diutus untuk menemuiku?'
Aku jawab, 'Ya'.
Majusi itu lalu mengucapkan, "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya!"
Kemudian, ia memanggil teman karibnya dan berkata, 'Selama ini aku dalam kesesatan, sekarang aku sudah meniti jalan kebenaran. Barangsiapa mau menganut Islam, maka kekayaan yang ada di tangannya menjadi miliknya, dan siapa yang tidak mau memeluk Islam, maka kembalikan hartaku yang ada padanya'.
Kebanyakan dari mereka masuk Islam, kecuali beberapa orang saja.
Majusi yang telah memeluk Islam itu lalu memanggil anak lelakinya, 'Wahai anakku, jika kamu selama ini berada dalam kesesatan, sementara aku telah masuk Islam, apa yang akan engkau lakukan?'
Anak lelakinya menjawab, 'Ayahku, aku juga akan masuk Islam'.
Kemudian, memanggil anak putrinya, "Anakku, aku telah masuk Islam dan kakakmu juga telah masuk Islam, jika kamu bersedia Islam, maka harta kekayaanku aku bagi dua untuk kalian".
Anak putrinya menjawab, "Ayah, sebenarnya aku sudah bosan dengan yang selama ini aku yakini. Aku juga masuk Islam" .
Majusi yang telah Muslim itu bertanya kepada yang menyampaikan pesan, 'Apakah engkau tahu doaku yang diijabah itu?'
Lelaki itu menjawab, 'Tidak!'
Dia berkata, 'Ketika aku menikahkan anak putriku, aku memasak makanan dan mengundang seluruh warga. Mereka semua memenuhi undanganku karena tahu dengan kekayaanku yang melimpah. Ketika tamu undanganku makan, aku merasa kelelahan. Lalu aku meminta pada pembantuku, 'Tolong gelarkan tikar di ruang atas sana, aku ingin tidur sebentar'. Aku pun naik ke atas, ternyata di sekeliling rumahku ada beberapa orang miskin. Aku mendengar gadis keciI perempuan anak orang miskin itu berkata kepada ibunya, 'Ibu, tetangga kita yang Majusi itu tega membiarkan kami hanya mencium bau masakannya!'
Aku Ialu turun dari lantai atas dan membawa untuk keluarga miskin ini berbagai macam makanan, sejumlah uang dirham, dan beberapa potong pakaian yang mencukupi kebutuhan mereka.
Di an tara anak-anaknya itu ada yang memanjatkan doa, "Semoga Allah mengumpulkanmu bersama kakekku".
Anak-anak yang lain menjawab, 'Amiin'. Itulah doa yang diijabah Allah. "
..........
Wahai saudaraku, cobalah engkau perhatikan bahwasanya sedekah dan berbuat baik kepada tetangga dapat menyelamatkan orang Majusi ini dari kegelapan kufur menuju cahaya iman. Dia membawa makanan, uang, dan beberapa lembar pakaian karena rasa iba dan kasihan, bukan karena iman dan takwa. Akan tetapi, Allah Ta'ala. Dzat Yang Maha Mulia dari mereka yang mulia berkenan memberikan kenikmatan iman kepadanya. Dia kini mendapat petunjuk dengan memeluk Islam. Jika demikian yang Allah berikan kepada seorang kafjr, maka bagaimana menurut pendapatmu, apabila sedekah itu diberikan oleh seorang Muslim dan Mukmin, yang mengetahui bahwa apa yang dia sedekahkan itu sebenarnya telah dia letakkan di Tangan Allah Ta'ala? Oleh karena itu, wahai saudaraku, janganlah menganggap remeh sedekah, sekaIipun dalam jumlah yang sedikit, namun di sisi Allah bernilai besar, lebih baik dan lebih kekal. |
|
---------------------------------- |
Sumber : KISAHISLAM.COM |
|
Artikel lainnya : |
|
|
|
|
|
|
|
|